Berita Fundamental
Harga minyak dunia naik lebih dari 1% pada perdagangan Asia, setelah OPEC+ menegaskan kembali keputusannya untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini dan menunda peningkatan output pada kuartal pertama 2026. Sikap ini membantu meredam kekhawatiran pasar tentang potensi surplus pasokan minyak, lalu menguatkan ekspektasi bahwa pasokan minyak global akan tetap relatif ketat dalam jangka menengah.
Selain keputusan OPEC+, harga minyak juga mendapat dorongan dari meningkatnya kekhawatiran terhadap risiko pasokan, khususnya gangguan akibat ketegangan geopolitik. Insiden seperti serangan terhadap infrastruktur energi di Rusia dan potensi sanksi terhadap ekspor dari negara-negara tertentu makin menambah ketidakpastian pasokan. Sentimen ini mendorong pelaku pasar untuk memosisikan kembali portofolionya ke2 arah aset energi, di tengah prospek global supply-demand yang mulai tertekan oleh risiko geopolitik.
Dampaknya: reli harga minyak ini bisa berdampak luas, terutama pada biaya energi global, inflasi pangan dan bahan pokok (di negara yang impor minyak), serta sektor-sektor industri dan transportasi. Untuk investor, kondisi ini bisa menghidupkan kembali daya tarik komoditas energi dan saham-saham sektor energi; bagi konsumen dan negara pengimpor minyak, tekanan harga dapat meningkat. Secara keseluruhan, pasar minyak sekarang diwarnai kombinasi antara ketatnya pasokan yang dikendalikan OPEC+ dan gejolak geopolitik — faktor yang akan terus dipantau mendekati awal 2026.
Outlook XTIUSD

XTIUSD berusaha untuk rebound meski masih terbatas karena masih dalam tekanan bearish. Ini membuka peluang untuk bergerak koreksi terlebih dahulu menguji support 58.96 dan MA50. Target bearish berada di 58.19 dan paling jauh berada di 57.34.
Sementara peluang rebound masih harus menembus garis tren bearish untuk menuju resistance high 60.54.
Resistance: 59.69, 59.99
Support: 59.17, 58.87
