Kabar Terbaru! FBS Mengurangi Spread Trading GBPUSD!
Pasangan GBPUSD, yang sering disebut sebagai "cable", mewakili nilai tukar antara pound Inggris dan dolar AS. Nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk indikator makroekonomi, kebijakan bank sentral, dan peristiwa geopolitik. Kinerja pound Inggris utamanya dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat oleh Bank of England, yang menetapkan suku bunga dan kebijakan moneter berdasarkan kondisi ekonomi Inggris. Di sisi lain, kinerja dolar AS di pasar global dibentuk oleh kebijakan Federal Reserve, terutama dalam menanggapi data ekonomi dan tingkat inflasi AS.
Tingkat Pengangguran Inggris, 14 Mei, 08:00 (GMT+2)
Tingkat pengangguran Inggris adalah indikator ekonomi penting yang mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja. Jika tingkat pengangguran Inggris dilaporkan di bawah ekspektasi 4,0%, ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat, yang mengarah pada sentimen bullish untuk pound Inggris karena mencerminkan ketahanan ekonomi. Pasar tenaga kerja yang kuat bisa mendorong Bank of England untuk mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga, sehingga memperkuat pound. Hal ini akan meningkatkan nilai GBPUSD karena pound yang lebih kuat bisa membeli lebih banyak dolar. Namun, angka yang dilaporkan sebesar 4,2% menunjukkan pasar tenaga kerja yang memburuk. Ini bisa menyebabkan sentimen bearish untuk pound karena Bank of England bisa menerapkan kebijakan yang lebih akomodatif untuk menstimulasi ekonomi, yang berpotensi menyebabkan pelemahan pound dalam nilai tukar GBPUSD.
Indeks Harga Konsumen (CPI) AS YoY, 15 Mei, 14:30 (GMT+2)
Indeks Harga Konsumen (CPI) AS berfungsi sebagai indikator ekonomi yang sangat penting, yang memberikan pengaruh besar pada keputusan kebijakan moneter Federal Reserve. Angka CPI AS yang melampaui perkiraan, misalnya 3,5% dibandingkan dengan perkiraan 3,4%, menandakan inflasi yang lebih tinggi dari yang diantisipasi. Kenaikan inflasi ini bisa mendorong Federal Reserve untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga untuk mengurangi tekanan inflasi, sehingga memperkuat dolar. Jika dolar lebih kuat, akan dibutuhkan lebih sedikit dolar yang dibutuhkan untuk membeli satu pound, sehingga menurunkan nilai pound dalam GBPUSD. Sebaliknya, angka CPI di bawah perkiraan, yang menandakan tekanan inflasi yang lemah, bisa menunda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, yang berpotensi melemahkan dolar. Dalam kasus ini, dolar yang melemah akan mendorong naik GBPUSD karena dibutuhkan lebih banyak dolar untuk membeli pound.
Pada timeframe harian, GBPUSD menunjukkan tren bearish jangka pendek. Meskipun volatilitas meningkat, harga bergerak di dekat level support Fibonacci 38,2. Meskipun moving average menunjukkan penurunan lebih lanjut (downward continuation), ada dua kemungkinan yang bisa terjadi.
Jika GBPUSD jatuh di bawah support 1,2460, harga akan turun ke 1,2300 yang sesuai dengan level Fibonacci 23,6;
Namun, jika harga bisa didorong di atas resistance 1,2530 dan menembus garis tren, harga bisa diperkirakan naik ke 1,2720.
