Berita Fundamental
Bank sentral Australia (RBA) diperkirakan akan menahan suku bunga pada pertemuan November mendatang, meskipun inflasi triwulan ketiga “menetap” atau tinggi. Meskipun telah memangkas suku bunga total sebesar 75 basis poin sepanjang 2025, data inflasi yang menunjukkan peningkatan tajam serta pasar tenaga kerja yang tetap tangguh membuat RBA berpotensi memilih sikap “hawkish hold” — artinya tetap pada suku bunga saat ini tetapi memberi sinyal bahwa penurunan lebih lanjut hanya akan dilakukan jika kondisi memburuk secara nyata.
Para analis di bank-besar seperti ANZ dan Westpac menyebut bahwa pemangkasan suku bunga berikutnya bisa dilakukan, namun hanya paling cepat pada paruh pertama 2026, dan tidak ada perubahan suku bunga hingga akhir 2025 kecuali terjadi pelemahan ekonomi yang cukup besar.
Karena inflasi di kuartal ketiga ternyata naik lebih dari ekspektasi, dan “pintu” untuk pelonggaran kebijakan sekarang menjadi lebih sempit dengan RBA akan menunggu bukti nyata dari penurunan inflasi sebelum mengubah kebijakannya.
Dari sisi pasar mata uang dan saham, keputusan RBA yang diperkirakan akan “hawkish hold” ini memberi implikasi bahwa mata uang Australia (AUD) bisa mendapatkan dukungan jika RBA menegaskan bahwa tidak ada pemangkasan segera — namun di sisi lain, pasar saham Australia bisa terbebani jika perusahaan dan investor menilai bahwa tekanan inflasi serta suku bunga tinggi akan membatasi pertumbuhan ekonomi domestik.
Outlook AUDUSD

AUDUSD bergerak turun menguji MA50 dan ditutup bearish pada perdagangan akhir pekan lalu. Pagi ini, AUDUSD berusaha rebound menguji ulang resistance 0.6558. Jika level ini bertahan, maka ada peluang koreksi menuju support 0.6531 dan 0.6518.
Sementara penembusan ke atasnya, maka akan membawa AUDUSD naik menuju level 0.6572.
Resistance: 0.6558, 0.6572
Support: 0.6531, 0.6518
