Investor menunggu data inflasi utama, CPI bulan Juli, yang akan dirilis pada Selasa, 12 Agustus 2025 pukul 19.30 WIB. Menurut berbagai konsensus atau survei ekonomi, tingkat inflasi CPI ini diperkirakan meningkat menjadi sekitar 2,8% secara tahunan, naik dari 2,7% di Juni.
Pemicu utama kenaikan inflasi adalah tekanan dari tarif impor baru, yang mendorong harga sejumlah barang seperti makanan dan perangkat rumah tangga. Analis memperingatkan risiko stagflation yaitu kombinasi inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi melambat. Ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve kini memberikan kemungkinan pemangkasan suku bunga mulai September, dengan peluang mencapai sekitar 90%.
Menurut Lembaga Keuangan Morgan Stanley, tarif impor kembali menjadi pusat perhatian dalam laporan CPI Juli. Mereka memperkirakan bahwa efek tarif ini sebagaimana diberlakukan pada masa pemerintahan Trump, memicu kenaikan inflasi secara tertunda, karena perusahaan menunda meneruskan biaya ke konsumen hingga masuk ke inventaris baru atau model yang lebih mahal.

Inflasi yang mereda dapat memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga bulan depan, tetapi jika muncul tanda-tanda bahwa tarif Presiden AS Donald Trump memicu kenaikan harga, hal itu mungkin akan membuat The Fed menahan suku bunga untuk saat ini.
Potensi Pergerakan Dolar AS
Menjelang rilis laporan CPI dan tenggat waktu kesepakatan tarif dengan Cina, dolar AS menunjukkan penguatan tipis.
Ekspektasi pasar menunjukkan kemungkinan besar akan ada pemangkasan suku bunga mulai September, tetapi jika inflasi tetap tinggi akibat tarif, maka keputusan Fed untuk menunda pemangkasan bisa kembali dimungkinkan sehingga berpotensi memperkuat dolar.
Kekhawatiran inflasi akibat tarif dan lonjakan penerbitan surat utang pemerintah membuat yield obligasi (Treasury yields) jangka panjang kemungkinan tetap naik. Yield 10-tahun AS diperkirakan naik sedikit dari sekitar 4,27% ke sekitar 4,30% dalam beberapa bulan ke depan. Secara teori, hal ini bisa memicu dolar AS menguat.
Outlook USD (Indeks Dolar)

Indeks dolar AS masih menunjukkan pola Higher High sehingga membuka peluang untuk rebound terlebih jika laporan aktual CPI bulan Juli ini menunjukkan kenaikan setidaknya di atas atau sama dengan perkiraan 2,8%. Target rebound adalah level psikologis 100,00 dan menjadi pintu untuk bergerak lebih positif.
Skenario sebaliknya, jika laporan aktual CPI bulan Juli ini mereda, atau lebih kecil dari 2,7% maka dolar AS akan melemah signifikan. Ini akan menebalkan kemungkinan pemangkasan suku bunga di bulan September.