Kedua pola ini hampir sama dalam ukuran badan dan panjang sumbu, warna badan itu sendiri tidak banyak berpengaruh kecuali candle berikutnya memberi konfirmasi.
Perbedaan Spinning Top dengan Pola Candlestick Lainnya
Kesalahan umum adalah mengira Spinning Top sebagai candle Doji karena tampilannya mirip dan sama-sama menunjukkan ketidakpastian. Namun, makna dan strukturnya berbeda.
Spinning Top seperti tarik tambang seimbang di mana kedua sisi menarik harga, tetapi tidak bisa mempertahankan arah dan kembali ke titik awal. Hal yang terlihat hanyalah keraguan, kecuali jika pembalikan dikonfirmasi. Badan berada di tengah rentang harga dengan sumbu atas dan bawah sama panjang dan seimbang, sehingga netral. Pola ini membutuhkan konfirmasi dari candle berikutnya atau level support/resistance untuk menentukan arah pasar.
Sementara itu, candle Doji menunjukkan ketidakpastian total seolah tidak ada pihak yang mengontrol harga sama sekali. Jika muncul setelah tren kuat, ini bisa menjadi sinyal potensi pembalikan.
| Spinning Top | Candle Doji |
Badan | Kecil, tetapi terlihat dan berwarna | Sangat kecil atau tidak ada (buka ≈ tutup) |
Bayangan/sumbu | Sumbu atas dan bawah panjang | Variatif (panjang, pendek, atau tanpa sumbu) |
Pesan pasar | Keraguan, upaya kecil dari kedua sisi | Deadlock total, kontrol tidak jelas |
Konteks tren | Sering muncul saat konsolidasi atau jeda | Lebih kuat setelah tren (sinyal kelelahan) |
Kekuatan sinyal | Lemah, butuh konteks dan konfirmasi | Kuat sebagai sinyal pembalikan potensial, terutama setelah tren |
Risiko kebingungan | Sering disalahartikan sebagai Doji | Salah diidentifikasi sebagai "spinning top tanpa warna" |
Spinning Top juga kadang tertukar dengan Hammer, Inverted Hammer, dan Shooting Star yang punya makna berbeda.
Hammer memiliki badan kecil di atas dan sumbu bawah panjang, muncul setelah tren turun sebagai sinyal pantulan harga. Ini berarti harga turun tajam, tetapi pembeli kembali mendorong naik tubuh candle.
Inverted Hammer adalah kebalikan Hammer. Ini memiliki badan kecil di bawah dengan sumbu atas panjang, muncul setelah tren naik.
Shooting Star adalah Inverted Hammer, tetapi muncul setelah tren naik, bukan tren turun sebagai sinyal harga telah mencapai puncak.
Cara Trading Pola Spinning Top
Pola Spinning Top bukan sinyal beli atau jual. Jika berdiri sendiri, pola ini hanya menunjukkan jeda pasar. Hal yang membuatnya berguna adalah konteks kemunculannya. Jika pola ini selaras dengan alat teknis penting, seperti Fibonacci retracement, garis tren, atau RSI, maka ini bisa menjadi pengaturan trading yang kuat.
Strategi yang cukup andal adalah trading Spinning Top yang muncul saat RSI overbought/oversold dengan level Fibonacci utama untuk timing entry dan exit, seperti swing high 0,0% dan retracement 38,2% serta 61,8%.
Contoh: Spinning Top + Fibonacci + RSI pada grafik USDJPY 4 jam

Pada contoh ini pasangan USDJPY naik hingga level Fibonacci 0,0% dan membentuk puncak di resistance tersebut. Itu adalah sinyal pertama.
Kemudian terbentuk Spinning Top sebagai sinyal keraguan. Itu adalah sinyal kedua.
Kita bisa melihat RSI berada di atas 70, yang berarti pasangan ini sudah overbought, dan volumenya menurun—ini tanda peringatan lain bahwa momentum mulai melemah. Itu adalah sinyal ketiga.
Candle berikutnya berwarna merah dan menembus level low dari Spinning Top. Ini adalah sinyal konfirmasi, dan bisa menjadi titik entry untuk posisi short.
Contoh pengaturan trade:
Entry: Di bawah low Spinning Top.
Stop-loss: Di atas sumbu high Spinning Top.
Take-profit: Retracement Fibonacci 38,2% atau level support terdekat.
Trading dengan dua atau tiga sinyal konfirmasi dapat meningkatkan peluang pengaturan valid. Berikut adalah daftar sinyal konfirmasi kuat saat trading Spinning Top:
Menembus di atas high atau di bawah low Spinning Top.
Garis tren
RSI overbought atau oversold.
MACD melakukan crossing atau menunjukkan divergensi.
Lonjakan atau penurunan volume.
Level Fibonacci retracement atau proyeksi.
Level support dan resistance.
Mengambil tangkapan layar saat trading berdasarkan Spinning Top bisa menjadi kebiasaan yang baik. Seiring waktu, Anda akan mengetahui kondisi yang membuatnya dapat dan tidak dapat digunakan. Spinning Top yang paling andal cenderung muncul setelah pergerakan yang berkepanjangan. Jika pasar sudah naik selama beberapa hari dan kemudian Anda melihat Spinning Top, itu lebih berarti dibandingkan jika Anda melihatnya tepat setelah pantulan acak dua candle. Pertimbangkan juga untuk memperkecil tampilan. Spinning Top pada grafik 1 jam yang sejajar dengan level support pada grafik harian memberi Anda keyakinan lebih besar daripada pola yang muncul sendirian tanpa konteks.